Beberapa ABK yang kami wawancarai punya cerita serupa. Pada awalnya, mereka melihat informasi lowongan pekerjaan yang muncul di grup Meta. Setelah berkontak dengan perekrut melalui platform tersebut, komunikasi kemudian dilanjutkan melalui WhatsApp.
Selanjutnya, mereka diundang ke grup percakapan WhatsApp yang beranggotakan para ABK yang sudah setuju untuk bekerja. Informasi lain soal keberangkatan kemudian disampaikan melalui grup tersebut. Berdasarkan dokumen yang kami dapatkan, para ABK tersebut berasal dari berbagai lokasi. Beberapa dari mereka diarahkan menuju lokasi PT Kelola Mina Internasional di Proboloinggo, Jawa Timur.
Di sana, ia dan para ABK lain yang sudah direkrut, tidur beralaskan kardus.
Sambil menunggu keberangkatan, mereka sempat menanyakan kontrak kerja. Namun, tak pernah mendapat kejelasan dari perekrut.
Pada 20 Februari 2024 sekitar waktu Magrib, para nelayan diminta menuju Pelabuhan Mayangan yang jaraknya tak sampai 1 kilometer.
Mereka sudah ditunggu kapal penampung Ocean One yang berbobot mati 280 GT.
Selang beberapa jam, kapal menjauhi pelabuhan ke arah Timur. Tak ada satupun nelayan yang tahu pasti mereka bakal dibawa ke mana.
Sepekan berlayar, Ocean One berhenti di Laut Arafura. Bersisian dengan kapal RZ 03 dan RZ 05.